Selasa, 23 Juni 2015

Perbedaan Dari Rahmat Menjadi Laknat



Dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam banyak sekali terjadi perbedaan pendapat antara satu ulama dengan ulama lain. Perbedaan ini adakalanya menjadi rahmat bila mereka yang saling memegang teguh satu pendapat kemudian mau berdiskusi agar bisa saling memahami dan menghormati mereka yang memegang pendapat yang lain, sehingga tidak mustahil akan memperkaya pengetahuan, pemikiran bahkan dapat memperkuat keimanan seseorang.

Adakalanya perbedaan menjadi laknat ketika salah satu pihak merasa paling benar kemudian terus-menerus menghujat, mencerca bahkan menghina mereka yang memiliki pendapat berbeda. Akibatnya timbul perpecahan bahkan kekerasan yang bisa merugikan kedua belah pihak. Ini sering kali terjadi di Indonesia dan ironisnya sering menimbulkan korban baik jiwa maupun materi dan yang lebih parah lagi menjadi dendam kusumat yang tidak ada habis-habisnya.

Rasulullah dalam suatu hadistnya pernah menyebutkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, namun satu yang kabarnya akan selamat yaitu ahlusunnah waljamaah. Sulit untuk menyebutkan dan mendata siapa saja yang termasuk dalam 73 golongan.  Namun setidaknya di Indonesia bisa dibagi dalam 3 golongan yaitu golongan kanan, tengah dan kiri, tentu semuanya mengakui sebagai ahlusunnah waljamaah bahkan ada golongan yang secara terang-terangan merasa paling benar dan menganggap sesat atau bahkan mengkafirkan diluar golongan mereka atau yang berbeda pemahaman dengan mereka.

Pertama Golongan Kanan
Mereka yang termasuk golongan kanan harus diakui melakukan ibadah benar-benar sesuai dengan apa yang tertera dalam Quran dan hadist menurut pemahaman mereka tidak kurang dan tidak lebih, bahkan apa yang rasul lakukan berusaha mereka contoh seperti tidak memakai celana atau gamis melebihi mata kaki, memanjangkan jenggot hingga makan dengan 3 jari. Mereka juga sering bertindak keras terhadap kemaksiatan meski pelakunya bukan muslim dan cenderung mendukung habis-habisan tindakan apapun yang dilakukan Arab Saudi.

Sayangnya golongan ini kurang menghormati diluar golongannya yang memiliki pemahaman, ibadah, amalan yang sedikit berbeda namun sebenarnya masih dalam koridor keislaman, karena memiliki dalil yang dianggap sesuai dengan apa yang mereka jalankan. Golongan kanan kerap mencerca dan menghujat diluar golongannya ini sebagai pelaku bidah, kurafat bahkan sebagian ada yang menganggapnya sebagai golongan kafir sehingga sering menjadi pemicu masyarakat awam melakukan tindakan kekerasan maupun menjadi korban kekerasan.

Kedua Golongan Tengah
Mereka yang termasuk golongan tengah lebih menghargai perbedaan dan senang melakukan diskusi untuk mencari persamaan bukan malah mempertajam perbedaan. Termasuk golongan ini mereka yang memahami Islam dengan pemikiran yang lebih terbuka bahkan cenderung terlalu bebas dan mereka yang kadang mendukung pula golongan kanan. Golongan ini tidak selalu menafsirkan quran maupun memahami hadis secara harfiah melainkan selalu mempertimbangkan qiyas maupun ijma para ulama. Sebagian mereka kerap menyerap kearifan budaya lokal dengan memasukkan unsur-unsur keislaman untuk diamalkan dalam kehidupan sehari-hari dan ini sering dianggap sebagai bidah oleh golongan kanan.

Saking terbukanya pemikiran dan pemahaman golongan tengah membuat sebagian mereka kerap memiliki pandangan ekstrem dalam masalah keagamaan, yang sulit diterima golongan tengah dari kalangan tradisional dan ditentang habis-habisan oleh golongan kanan. Namun demikian merekalah yang paling anti terhadap tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama baik dalam memberantas kemaksiatan maupun bentuk kekerasan verbal seperti mencap bidah maupun kafir sehingga menjadi musuh utama golongan kanan.

Ketiga Golongan Kiri
Golongan kiri ialah minoritas dengan keyakinan dan pemahaman Islam yang sangat berbeda dengan mayoritas yaitu golongan kanan dan tengah. Namun pada dasarnya mereka memiliki akar keislaman yang sama, kemudian terpisah oleh sejarah ketika Islam mulai berkembang luas. Golongan ini selalu menjadi bulan-bulanan mayoritas baik dari golongan kanan termasuk sebagian mereka yang berada digolongan tengah, karena terpengaruh oleh propaganda yang masif dan tersktruktur oleh golongan kanan. Golongan kiri inilah yang kerap dianggap kafir sehingga sering menjadi korban kekerasan dan penindasan oleh mayoritas.

Dari ketiga golongan ini adakah yang selamat seperti diungkapkan Rasulullah dalam hadisnya mengenai terpecahnya golongan dalam Islam, wallahua’lam. Namun ada baiknya memperhatikan firman Allah dalam surat Al-Asr (103) ayat 1-3. Mereka yang beruntung ialah orang-orang yang beriman dan beramal saleh, saling menasehati tentang kebenaran dan saling menasehati dengan sabar. Bila ketiga golongan melaksanakan ayat ini, tentu saja perbedaan tetap menjadi rahmat dan akan dijauhi dari laknat.

Kamis, 18 Juni 2015

Menggugat Keislaman Arab Saudi


Arab Saudi dikenal sebagai negara Islam yang super kaya raya. Sumber kekayaan terbesar Arab Saudi berasal dari eksplorasi minyak yang begitu berlimpah tersimpan dalam perut bumi negara tersebut. Bukan itu saja, umat Islam Indonesia ternyata menjadi penyumbang terbesar kekayaan Arab Saudi setelah minyak melalui jamaah haji dan umroh. Satu orang saja paling tidak membutuhkan puluhan juta rupiah agar bisa melaksanakan haji dan umroh dikalikan saja dengan jumlah calon haji tiap tahunnya dan mereka yang berangkat umroh setiap hari.

Kekayaan Saudi yang luar biasa membuat mereka mampu membuat negaranya menjadi semakin megah setara dengan negara maju di Eropa, dengan membangun berbagai gedung pencakar langit secara masif. Bahkan bangunan bernama Burj Khalifa menjadi gedung tertinggi didunia mengalahkan bangunan tertinggi dinegara maju sekalipun seperti AS. Arab Saudi kabarnya juga memproduksi mobil termahal didunia Lykan Hypersport yang muncul dalam film Furious 7. Untuk apa mobil tersebut diciptakan, tentu saja demi melengkapi koleksi mobil mewah para pangeran kerajaan saudi yang luas garasinya mungkin setara dengan masjid-masjid besar di Jakarta.

Selain itu Arab Saudi juga menjadi pelanggan paling loyal persenjataan yang dihasilkan oleh AS dan Israel. Ratusan milyar dolar mereka habiskan untuk membeli persenjataan mulai dari pesawat tempur canggih F-15, helikopter, bom, radar hingga alat untuk melihat dalam gelap. Mereka juga membeli pesawat mata-mata tanpa awak canggih dari negara yang selama ini dianggap sebagai musuh oleh mereka yang gencar memperjuangkan Palestina yaitu Israel. Tidak semua negara bisa memperoleh persenjataan paling canggih dari AS dan Israel, hanya negara sekutu atau negara yang tidak mengancam  kepentingan dan kebijakan AS dan Israel bisa memilikinya.

Kekayaan yang dimiliki Arab Saudi tidak melulu dihambur-hamburkan untuk memunuhi ambisinya agar dianggap dunia sebagai negara super kaya “karena memang sudah kaya” dan memiliki pertahanan super kuat, mungkin agar ditakuti negara lain atau dengan mudah menghancurkan negara lain yang tidak sesuai dengan kepentingannya. Arab Saudi juga menyumbangkan kekayaannya untuk pendidikan dan bantuan sosial lain kenegara-negara muslim seperti Indonesia. Nampak jelas sumbangan tersebut mengalir kekantong-kantong mereka yang aktif dalam lembaga-lembaga pendidikan atau agama yang gencar melakukan dakwah pemurnian agama dengan wahabi sebagai rujukan, yang menjadi satu-satunya mazhab utama Arab Saudi.

Namun ajaran pemurnian agama yang didengung-dengunkan kerap bertolak belakang dengan apa yang terjadi  di Arab Saudi. Contoh paling kecil ialah mereka melarang pengikutnya bersikap berlebihan atau sombong sehingga dilarang menggunakan celana melewati batas mata kaki sesuai hadist yang mereka pahami. Disisi lain Arab Saudi sepertinya tidak peduli dengan perintah tersebut sehingga berhasil membangun gedung paling tinggi didunia. Tentu saja ini bukan untuk kepentingan umat Islam, melainkan untuk menyambut rekan bisnis yang akan menambah pundi-pundi kekayaan mereka.

Para pengikutnya juga sangat anti Yahudi dan kerap mencap mereka yang berbeda pemahaman sebagai Yahudi. Namun tetap saja Arab Saudi makin erat bekerjasama dengan Israel untuk memperkuat persenjataan mereka. Tuduhan seperti itu gencar dilakukan media-media berpaham wahabi untuk meraih simpati masyarakat muslim agar mendukung Arab Saudi melancarkan serangan militer ke negara lain seperti Yaman. Pada kenyataannya perang yang dilancarkan bukan untuk kepentingan agama, melainkan kepentingan ekonomi dan politik yang hanya menguntungkan  negara-negara seperti AS dan Israel.

Arab Saudi tetaplah sebuah negara Islam yang pernah melahirkan seorang pemimpin paling mulia bagi umat Islam, sekaligus tempat berkumpulnya muslim dari seluruh penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah haji. Apa yang mereka lakukan mungkin saja untuk kepentingan negara dan bangsanya, sehingga sepertinya kurang elok bila menggugat anugrah tuhan yang mereka peroleh agar digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan umat Islam seluruh dunia. Bisa jadi dalil mereka jauh lebih banyak untuk membenarkan apa yang telah mereka perbuat.

Rabu, 17 Juni 2015

Ramadhan Tetap Menjadi Bulan Suci



Ramadhan menjadi bulan yang dinantikan dengan suka cita oleh umat Islam, selain sebagai bulan suci yang penuh hikmah, Ramadhan merupakan bulan penuh berkah ampunan bagi mereka yang berpuasa dengan baik dan banyak manfaat yang diperoleh dengan berpuasa. Bahkan ahli tafsir terkemuka Quroish Shibah dalam statusnya dimedia sosial mengungkapkan, bunyi surat AlBaqarah ayat 183 mewajibkan berpuasa tanpa menyebut siapa yang mewajibkanya dan seandainya Allah tidak mewajibkan, manusia dengan sukarela melaksanakan bila tahu manfaat besar dari puasa.

Sebagian orang merasa risau menyambut Ramadhan yang berlangsung tahun ini, mengingat pemerintah menghimbau agar menghormati mereka yang tidak berpuasa dengan tidak memaksa tempat makan tutup disiang hari maupun sweeping tempat-tempat yang dianggap sebagai sarang maksiat. Mereka menggangap puasa tahun ini akan terasa berbeda, karena akan menemui orang-orang yang merokok maupun makan dengan bebas disiang hari dan kesucian bulan Ramadhan bisa terganggu jika tempat yang dianggap sebagai sarang maksiat tetap beroperasi.

Kerisauan tersebut sangat beralasan, agar jangan sampai mereka yang sedang menahan lapar disiang hari kemudian tergoda membatalkan puasanya dengan masuk kewarung makan yang buka saat ramadhan, atau mungkin mengumpat dalam hati mereka yang makan atau merokok dengan bebas ditempat umum pada siang hari. Mereka yang ingin beribadah dengan khusuk dimalam-malam Ramadhan tentu tidak ingin diganggu dengan ingar-bingar suara musik dari diskotik yang sesaki mereka yang mabuk minuman keras dan khawatir saudara mereka yang seiman ikut tergoda masuk ketempat tersebut.

Namun bila meresapi kembali hikmah diperintahkannya puasa, bisa jadi ini hanya sebagian kecil ujian bagi mereka yang berpuasa. Ujian sebenarnya ialah bagaimana memanfaatkan Ramadhan  yang hanya berlangsung kurang lebih 29 hari untuk melatih diri dalam mengelola hawa nafsu sehingga terbentuk pribadi takwa, sekaligus saling berlomba dalam beribadah untuk memperoleh pahala dan ampunan yang sebesar-besarnya.

“Selamat Menjalankan Ibadah Puasa Ramadhan 1436H”

"Imam" Tetap Sah Sholat Dibelakang Makmum



Seorang ustaz sedang berkumpul ditengah-tengah keluarganya dan membahas berbagai masalah salah satunya kapasitas para imam sholat yang dipilih sang ustaz dimusholla yang baru dipimpinnya.

Informasi dari keluarga kepada sang ustadz, banyak tanggapan dari masyarakat mengenai imam pilihannya mulai dari yang memprotes bacaan imam hingga ada pula yang sangat menyukai bacaan imam.

Imam si anu bacaannya bagus kata tetangga kalau lagi baca ain fasehnya bukan main sampai melengking suaranya, ternyata tetangga yang memuji itu salah satu kerabat imam tersebut.

Tetangga lain bilang imam sipulan baca fatehahnya manteb, langgamnya unik ada cengkoknya gitu, “hadueh kaya dangdut aja” kata sang ustadz.

Ada juga tetangga yang protes keras, sholat kalau sianu yang jadi imam bisa engga sah bacaannya kurang faseh. Kalo perlu kata tetangga itu, musholla panggil guru ngaji buat benerin imam yang bacaannya belum faseh.

Entah pusing atau apa dengar beragam tanggapan dari masyarakat terhadap imam pilihannya, sang ustaz akhirnya bersuara. “Sebenarnya imam dibelakang makmum pun tetap sah sholatnya”.

Denger pernyataan sang ustadz yang aneh keluarganya bingung, bahkan berpikir nih ustadz baru mimpin musholla aja udah stress apalagi masjid.

Akhirnya ada yang tanya kok bisa begitu? Iya itu si imam tetangga kita sholatnya dibelakang melulu, engga pernah mau jadi imam.

Selasa, 16 Juni 2015

Dajjal Dalam Bingkai Modern



Dajjal banyak dikisahkan sebagai mahluk jahat yang muncul menjelang hari kiamat dengan membawa ujian atau fitnah terbesar yang akan mempengaruhi keimanan seseorang agar ikut masuk kedalam neraka.

Pada akhir zaman dajjal disebut-sebut akan mengakui diri sebagai Tuhan, karena mampu melakukan apapun layaknya Tuhan, seperti membuat surga palsu maupun memenuhi apapun yang diinginkan seseorang. Sejak munculnya dajjal menurut sejumlah riwayat, tidak akan lagi diterima iman mereka yang telah terpengaruh oleh tipu daya mahluk keji tersebut.

Para ulama masa lampau mungkin tidak membayangkan ilmu pengetahuan manusia berkembang begitu pesat, sehingga mungkin saja dajjal menurut pemahaman mereka sebatas mahluk yang memiliki kepandaian luar biasa. Karena kabarnya, sangat sedikit ayat quran maupun hadis yang mengungkap mengenai dajjal, sehingga muncul interpretasi berbeda-beda antara satu pendapat dengan pendapat lain.

Tidak perlu jauh-jauh kita membayangkan bagaimana perkembanan iptek dimasa mendatang, pencapaian iptek saat ini saja membuat sejumlah ilmuan terutama dari barat menjadi enggan mengakui eksistensi tuhan salah satunya Steven Hawking.

Banyak teknologi yang sekarang sedang dikembangkan akan mampu membuat tugas manusia semakin mudah atau bahkan tidak perlu lagi melakukan apapun. Antara lain, kecerdasan buatan yang nantinya akan membuat seseorang tidak perlu lagi berfikir keras, komputerlah yang akan menggantikan otak kita untuk berfikir atau robot yang akan melakukan segala-galanya untuk manusia mulai dari yang remeh temeh seperti membuat kopi maupun berperang menggantikan tentara.

Bukan mustahil kemajuan iptek nantinya mampu mewujudkan apapun keinginan manusia, bahkan mungkin membuat surganya sendiri seperti yang tertulis dalam kitab-kitab suci. Apa akibatnya, mereka akan melupakan eksisten Tuhan sang Maha Pencipta dan misi dajjal sukses membuat manusia ingkar kepada Tuhan.

Kita tidak perlu bersusah payah bersiap menunggu datangnya mahluk yang bernama dajjal, karena perangkat yang dapat membuat seseorang terperangkap oleh tipu daya dajjal sebenarnya sudah ada disekitar kita, atau bahkan ada dalam genggaman, seperti komputer, smartphone maupun perangkat lain yang semakin memudahkan kehidupan manusia.

Tentu saja Tuhan sangat sayang kepada umat manusia, tidak akan mungkin Tuhan menjerumuskan mahluk-mahluk ciptaannya masuk kedalam siksa neraka. Manusialah yang menciptakan dajjal itu sendiri kemudian lupa apa yang telah mereka ciptakan menjerumuskannya dalam kesesatan.

وَإِذَا قِيلَ لَهُمْ لاَ تُفْسِدُواْ فِي الأَرْضِ قَالُواْ إِنَّمَا نَحْنُ مُصْلِحُونَ أَلا إِنَّهُمْ هُمُ الْمُفْسِدُونَ وَلَـكِن لاَّ يَشْعُرُونَ
Dan bila dikatakan kepada mereka, “janganlah kamu membuat kerusakan di muka bumi.” Mereka menjawab, “sesungguhnya kami adalah orang-orang yang mengadakan perbaikan.” Ingatlah, sesungguhnya merekalah yang berbuat kerusakan tapi mereka tidak sadar. (QS al-Baqarah: 11-12)