Dalam memahami dan melaksanakan ajaran Islam
banyak sekali terjadi perbedaan pendapat antara satu ulama dengan ulama lain.
Perbedaan ini adakalanya menjadi rahmat bila mereka yang saling memegang teguh
satu pendapat kemudian mau berdiskusi agar bisa saling memahami dan menghormati
mereka yang memegang pendapat yang lain, sehingga tidak mustahil akan
memperkaya pengetahuan, pemikiran bahkan dapat memperkuat keimanan seseorang.
Adakalanya perbedaan menjadi laknat ketika
salah satu pihak merasa paling benar kemudian terus-menerus menghujat, mencerca
bahkan menghina mereka yang memiliki pendapat berbeda. Akibatnya timbul
perpecahan bahkan kekerasan yang bisa merugikan kedua belah pihak. Ini sering
kali terjadi di Indonesia dan ironisnya sering menimbulkan korban baik jiwa
maupun materi dan yang lebih parah lagi menjadi dendam kusumat yang tidak ada
habis-habisnya.
Rasulullah dalam suatu hadistnya pernah
menyebutkan bahwa umat Islam akan terpecah menjadi 73 golongan, namun satu yang
kabarnya akan selamat yaitu ahlusunnah waljamaah. Sulit untuk menyebutkan dan
mendata siapa saja yang termasuk dalam 73 golongan. Namun setidaknya di Indonesia bisa dibagi
dalam 3 golongan yaitu golongan kanan, tengah dan kiri, tentu semuanya mengakui
sebagai ahlusunnah waljamaah bahkan ada golongan yang secara terang-terangan
merasa paling benar dan menganggap sesat atau bahkan mengkafirkan diluar
golongan mereka atau yang berbeda pemahaman dengan mereka.
Pertama Golongan Kanan
Mereka yang termasuk golongan kanan harus
diakui melakukan ibadah benar-benar sesuai dengan apa yang tertera dalam Quran
dan hadist menurut pemahaman mereka tidak kurang dan tidak lebih, bahkan apa
yang rasul lakukan berusaha mereka contoh seperti tidak memakai celana atau
gamis melebihi mata kaki, memanjangkan jenggot hingga makan dengan 3 jari.
Mereka juga sering bertindak keras terhadap kemaksiatan meski pelakunya bukan
muslim dan cenderung mendukung habis-habisan tindakan apapun yang dilakukan
Arab Saudi.
Sayangnya golongan ini kurang menghormati
diluar golongannya yang memiliki pemahaman, ibadah, amalan yang sedikit berbeda
namun sebenarnya masih dalam koridor keislaman, karena memiliki dalil yang
dianggap sesuai dengan apa yang mereka jalankan. Golongan kanan kerap mencerca
dan menghujat diluar golongannya ini sebagai pelaku bidah, kurafat bahkan
sebagian ada yang menganggapnya sebagai golongan kafir sehingga sering menjadi
pemicu masyarakat awam melakukan tindakan kekerasan maupun menjadi korban
kekerasan.
Kedua Golongan Tengah
Mereka yang termasuk golongan tengah lebih
menghargai perbedaan dan senang melakukan diskusi untuk mencari persamaan bukan
malah mempertajam perbedaan. Termasuk golongan ini mereka yang memahami Islam
dengan pemikiran yang lebih terbuka bahkan cenderung terlalu bebas dan mereka
yang kadang mendukung pula golongan kanan. Golongan ini tidak selalu
menafsirkan quran maupun memahami hadis secara harfiah melainkan selalu
mempertimbangkan qiyas maupun ijma para ulama. Sebagian mereka kerap menyerap
kearifan budaya lokal dengan memasukkan unsur-unsur keislaman untuk diamalkan
dalam kehidupan sehari-hari dan ini sering dianggap sebagai bidah oleh golongan
kanan.
Saking terbukanya pemikiran dan pemahaman
golongan tengah membuat sebagian mereka kerap memiliki pandangan ekstrem dalam
masalah keagamaan, yang sulit diterima golongan tengah dari kalangan
tradisional dan ditentang habis-habisan oleh golongan kanan. Namun demikian
merekalah yang paling anti terhadap tindak kekerasan yang mengatasnamakan agama
baik dalam memberantas kemaksiatan maupun bentuk kekerasan verbal seperti
mencap bidah maupun kafir sehingga menjadi musuh utama golongan kanan.
Ketiga Golongan Kiri
Golongan kiri ialah minoritas dengan keyakinan
dan pemahaman Islam yang sangat berbeda dengan mayoritas yaitu golongan kanan
dan tengah. Namun pada dasarnya mereka memiliki akar keislaman yang sama,
kemudian terpisah oleh sejarah ketika Islam mulai berkembang luas. Golongan ini
selalu menjadi bulan-bulanan mayoritas baik dari golongan kanan termasuk sebagian
mereka yang berada digolongan tengah, karena terpengaruh oleh propaganda yang
masif dan tersktruktur oleh golongan kanan. Golongan kiri inilah yang kerap
dianggap kafir sehingga sering menjadi korban kekerasan dan penindasan oleh
mayoritas.
Dari ketiga golongan ini adakah yang selamat
seperti diungkapkan Rasulullah dalam hadisnya mengenai terpecahnya golongan
dalam Islam, wallahua’lam. Namun ada baiknya memperhatikan firman Allah dalam
surat Al-Asr (103) ayat 1-3. Mereka yang beruntung ialah orang-orang yang
beriman dan beramal saleh, saling menasehati tentang kebenaran dan saling
menasehati dengan sabar. Bila ketiga golongan melaksanakan ayat ini, tentu saja
perbedaan tetap menjadi rahmat dan akan dijauhi dari laknat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar