Arab Saudi dikenal sebagai negara Islam yang
super kaya raya. Sumber kekayaan terbesar Arab Saudi berasal dari eksplorasi minyak yang begitu berlimpah tersimpan dalam perut bumi negara tersebut.
Bukan itu saja, umat Islam Indonesia ternyata menjadi penyumbang terbesar
kekayaan Arab Saudi setelah minyak melalui jamaah haji dan umroh. Satu orang saja paling tidak membutuhkan
puluhan juta rupiah agar bisa melaksanakan haji dan umroh dikalikan saja dengan
jumlah calon haji tiap tahunnya dan mereka yang berangkat umroh setiap hari.
Kekayaan Saudi yang luar biasa membuat mereka
mampu membuat negaranya menjadi semakin megah setara dengan negara maju di
Eropa, dengan membangun berbagai gedung pencakar langit secara masif. Bahkan
bangunan bernama Burj Khalifa menjadi gedung tertinggi didunia mengalahkan
bangunan tertinggi dinegara maju sekalipun seperti AS. Arab Saudi kabarnya juga
memproduksi mobil termahal didunia Lykan Hypersport yang muncul dalam film
Furious 7. Untuk apa mobil tersebut diciptakan, tentu saja demi melengkapi
koleksi mobil mewah para pangeran kerajaan saudi yang luas garasinya mungkin setara
dengan masjid-masjid besar di Jakarta.
Selain itu Arab Saudi juga menjadi pelanggan
paling loyal persenjataan yang dihasilkan oleh AS dan Israel. Ratusan milyar
dolar mereka habiskan untuk membeli persenjataan mulai dari pesawat tempur
canggih F-15, helikopter, bom, radar hingga alat untuk melihat dalam gelap.
Mereka juga membeli pesawat mata-mata tanpa awak canggih dari negara yang
selama ini dianggap sebagai musuh oleh mereka yang gencar memperjuangkan
Palestina yaitu Israel. Tidak semua negara bisa memperoleh persenjataan paling
canggih dari AS dan Israel, hanya negara sekutu atau negara yang tidak
mengancam kepentingan dan kebijakan AS
dan Israel bisa memilikinya.
Kekayaan yang dimiliki Arab Saudi tidak melulu
dihambur-hamburkan untuk memunuhi ambisinya agar dianggap dunia sebagai negara
super kaya “karena memang sudah kaya” dan memiliki pertahanan super kuat,
mungkin agar ditakuti negara lain atau dengan mudah menghancurkan negara lain
yang tidak sesuai dengan kepentingannya. Arab Saudi juga menyumbangkan
kekayaannya untuk pendidikan dan bantuan sosial lain kenegara-negara muslim
seperti Indonesia. Nampak jelas sumbangan tersebut mengalir kekantong-kantong
mereka yang aktif dalam lembaga-lembaga pendidikan atau agama yang gencar
melakukan dakwah pemurnian agama dengan wahabi sebagai rujukan, yang menjadi
satu-satunya mazhab utama Arab Saudi.
Namun ajaran pemurnian agama yang
didengung-dengunkan kerap bertolak belakang dengan apa yang terjadi di Arab Saudi. Contoh paling kecil ialah
mereka melarang pengikutnya bersikap berlebihan atau sombong sehingga dilarang
menggunakan celana melewati batas mata kaki sesuai hadist yang mereka pahami.
Disisi lain Arab Saudi sepertinya tidak peduli dengan perintah tersebut
sehingga berhasil membangun gedung paling tinggi didunia. Tentu saja ini bukan
untuk kepentingan umat Islam, melainkan untuk menyambut rekan bisnis yang akan
menambah pundi-pundi kekayaan mereka.
Para pengikutnya juga sangat anti Yahudi dan kerap
mencap mereka yang berbeda pemahaman sebagai Yahudi. Namun tetap saja Arab
Saudi makin erat bekerjasama dengan Israel untuk memperkuat persenjataan
mereka. Tuduhan seperti itu gencar dilakukan media-media berpaham wahabi untuk
meraih simpati masyarakat muslim agar mendukung Arab Saudi melancarkan serangan
militer ke negara lain seperti Yaman. Pada kenyataannya perang yang dilancarkan
bukan untuk kepentingan agama, melainkan kepentingan ekonomi dan politik yang
hanya menguntungkan negara-negara
seperti AS dan Israel.
Arab Saudi tetaplah sebuah negara Islam yang
pernah melahirkan seorang pemimpin paling mulia bagi umat Islam, sekaligus
tempat berkumpulnya muslim dari seluruh penjuru dunia untuk melaksanakan ibadah
haji. Apa yang mereka lakukan mungkin saja untuk kepentingan negara dan
bangsanya, sehingga sepertinya kurang elok bila menggugat anugrah tuhan yang
mereka peroleh agar digunakan sebesar-besarnya untuk kepentingan umat Islam
seluruh dunia. Bisa jadi dalil mereka jauh lebih banyak untuk membenarkan apa
yang telah mereka perbuat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar