Seorang ustaz sedang berkumpul ditengah-tengah
keluarganya dan membahas berbagai masalah salah satunya kapasitas para imam sholat
yang dipilih sang ustaz dimusholla yang baru dipimpinnya.
Informasi dari keluarga kepada sang ustadz,
banyak tanggapan dari masyarakat mengenai imam pilihannya mulai dari yang
memprotes bacaan imam hingga ada pula yang sangat menyukai bacaan imam.
Imam si anu bacaannya bagus kata tetangga kalau
lagi baca ain fasehnya bukan main sampai melengking suaranya, ternyata tetangga
yang memuji itu salah satu kerabat imam tersebut.
Tetangga lain bilang imam sipulan baca
fatehahnya manteb, langgamnya unik ada cengkoknya gitu, “hadueh kaya dangdut
aja” kata sang ustadz.
Ada juga tetangga yang protes keras, sholat
kalau sianu yang jadi imam bisa engga sah bacaannya kurang faseh. Kalo perlu
kata tetangga itu, musholla panggil guru ngaji buat benerin imam yang bacaannya
belum faseh.
Entah pusing atau apa dengar beragam tanggapan
dari masyarakat terhadap imam pilihannya, sang ustaz akhirnya bersuara.
“Sebenarnya imam dibelakang makmum pun tetap sah sholatnya”.
Denger pernyataan sang ustadz yang aneh
keluarganya bingung, bahkan berpikir nih ustadz baru mimpin musholla aja udah
stress apalagi masjid.
Akhirnya ada yang tanya kok bisa begitu? Iya
itu si imam tetangga kita sholatnya dibelakang melulu, engga pernah mau jadi
imam.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar